![]() |
| ilustrasi lomba (foto ; super radio) |
Agustus, bulan kemerdekaan Indonesia, identik dengan lomba.Tapi ini bukan tentang lomba Agustusan.
![]() |
| ilustrasi lomba (foto ; super radio) |
![]() |
| sumber foto : viva banyuwangi |
Sejak tahu baju atau pakaian menyumbang limbah yang tidak sedikit, jadi lebih berhati-hati.
Baju ternyata menyumbang limbah. Salah satunya, karena sangat sulit diurai oleh tanah.jadi ibaratnya, kalau kalian buang sampah baju di tanah, nah itu ribuan tahun juga tidak akan terurai. alias susah terurai. Apalagi untuk bahan-bahan tertentu. makin susah terurai.
bahkan baju yang dicuci di sungai ternyata juga menyebar microplastik di air. Wah, padahal dari jaman dahulu kala sering banget liat masyarakat mencuci baju di sungai. Ternyata bukan hanya sabun-sabunnya yang mencemari air tetapi pakaian nya juga, menyebar microplastik.
Katany sih demikian, cuman detailnya belum memperlajari lagi.
Nah, lalu bagaimana dengan baju-baju yang sudah tidak layak, bukannya harus di decluttering alias menyingkirkan baju yang tidak terpakai di rumah?
Baru kemarin, aku mulai memilai-milah baju si bungsu. Lemari soalnya sangat terbatas, jadinya hanya baju yang terpakai dan penting yang diisi ke lemari. Sisanya seperti apa?
Agak membingungkan juga aslinya sih. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
# Diberikan ke tetangga, saudara dan mereka yang membutuhkan
Kumpulkan terlebih dahulu baju-baju anak yang sudah kecil. Dikemanakan? Bila masih bagus banget bisa diberikan ke saudara, tetangga atau siapa saja yang membutuhkan. Aku kira sih kalau bajunya masih bagus dan layak, yang menerima bakalan senang juga/
Beberapa baju anakku kemarin aku kasih ke tetangga. Ada lagi beberapa yang masih disimpan untuk dicarikan siapa pemilik yang baru nantinya.Mungkin anak tetangga yang lain.
# Dijual preloved
Aku pernah melakukan hal ini.Dan ada saja sebenarnya pembelinya. Dulu melalui OLX. Kemudian melalui grup-grup preloved di fb, hasilnya juga lumayan walau agak lambat juga prosesnya.
# Dimanfaatkan buat hal lain
Ini bagus juga buat mereka-mereka yang kreatif ya. Baju-baju bekas diolah lagi buat jadi seprai, taplak meja dll nya
# Didonasikan
Cara ini bagus juga, aju-baju masih layak dikirim ke lembaga donasi baju. Sudah banyak di berbagai daerah. Misalnya @donasibarang untuk jabodetabek ya.
Bagaimana dengan baju-baju yang bagus banget juga nggak, namun terlalu jelek juga nggak.Biasanya kalau aku akan dikumpulkan dulu.Bila sudah agak banyak, aku karduskan dan diberikan ke tukang sampah atau pemulung. Semoga bisa dipilah lagi sama mereka-mereka mana yang masig bisa digunakan.
jadi masih tertarik menambah koleksi baju di lemarimu?
![]() |
| dokumentasi pribadi |
Tanaman cabai (cabe), aku rasa tanaman paling gampang tumbuh dan semua orang harusnya bisa menanamnya sih.
kalian tim harus ada sambel kalau makan atau tim santai saja? Kalau di rumahku, sambal bisa dikatakan hidangan wajib. Apapun makanan, sayur dan lauk yang disajikan, biasanya akan ada cobek kecil berisi sambal buat tambahannya.
Sambalnya juga macam-macam jenis. Kadang sambal terasi, tentu memakai terasi dengan tambahan bawang merah dan cabe keriting plus cabe rawit (kadang cabe besar) plus tomat yang sudah digoreng sebentar. Kemudian ulek bersama garam juga dan terasi. Terasinya sudah dibakar ya.Bukan terasi mentah.
Sambal ini lumayan favorit. Cuma buat anak-anak kadang kurang suka karena ada campuran terasinya.
Lain waktu, yang dibuat adalah sambal bawang. Ini bahannya hanya garam, bawang putih dan cabai. Cabainya biasanya campuran cabe rawit, cabai keriting juga yang digoreng bersama bawang putih. Kalau ada tomat boleh goreng juga sebentar saja. kemudian di ulek.
Bila sudah lunak semuanya tinggal siram minyak panas. Mantap. nah sambal jenis ini disukai semua kalangan di rumah.
Kadang inovasi lain membuat sambal dabu-dabu. Semua bahan sukup diiris-iris saja. Bawang merah putih, bawang merah, cabe dan tomat. Udah beres diiris dan dikasih per garam an, tinggal siram minyak panas. Ini juga oke sih.
Intinya sih sambal macam-macam jenis, seringkali dicoba hehe
**
Isu cabe mahal kadang merepotkan juga. Untungnya, dibelakang rumah ada tanah dengan tanaman pohon-pohon buah. Mulai mangga, pisang, sawo, jeruk. Campur-campur pokoknya. Nah di sela-selanya, akdang tinggal lempar cabai-cabai sisa pembuatan sambal. Dijamin tumbuh dengan baik. Padahal tanpa disiram-siram serius .
Sebagian lagi sisa cabai aku masukin di pot-pot. Kebetulan banyak pot -pot kecil yang biasa aku isiin ampas kopi . Jadi, kalau udah minum kopi tuh ada ampasnya kan. Nah itu dikumpulin buat di tuang ke pot-pot. Dicampur dengan sedikit tanah-tanah saja dan twinggg...sudah bisa jadi area tanam buat bibit-bibit cabai yang bertumbuh dengan baik.
Oh iya bibit cabainya, ya dari sisa-sisa cabai pembuatan sambal tadi juga.
Btw, tentu di rumah tidak full pakai cabai kebun sendiri ya. Seringnya ya masih beli di tukang sayur atau di pasar dadakan juga hehe. Kadang beli cabai 2 ribu, 3 ribu, 5 ribu bahkan 10 ribu kalau harga cabai sedang mahal.
oh iya, pohon cabai kayaknya berbuah 2-3 panen ya. Setelah itu bakalan mati sih. Tapi nggak apa-apa.sekali berbuah bakalan lebat banget.
Ayo menanam cabai rumahan juga...
![]() |
| foto : bola.com |
Welcome Agustus. Tak terasa hidup sudah mencapai 2025 di bulan Agustus.melewati lebih dari setengah tahun di bulan ini. Kalau ditanyakan apa pencapaian, ya sangat susah ternyata menjawabnya.
Berbagai tantangan , rintangan, masalah yang hadir di tahun ini, cukup banyak menguras energi. Walau kata orang, ada saatnya nanti, akan indah pada saatnya, hmm..tetap saja meresahkan. Apalagi ketika titik terang tak juga kelihatan hingga saat ini.
Mengeluh? Bukan. Ini hanya semacam refleksi saja. Udah Agustus alias bulan kedelapan di tahun ini dengan segala ceritanya !!
**
Membiarkan hidup mengalir apa adanya, bukan sebuah jawaban.Hidup tetap harus diupayakan buat mendapatkan hal yang terbaik.
Diupayakan meraih hasil yang baik, sejauh yang kita bisa dan kita mampu. Soal hasil, tentu saja Allah penih kuasaNya. Manusia, diberi kemampuan berpikir, agar mampu mengupayakan apa jalan terbaik, untuk setiap persoalan kehidupan.
Kalau jalan itu masih juga buntu, mungkin memang perlu dievaluasi, Kesalahannya ada di titik mana, di jalan yang mana atau memang belum optimal diusahakan?
**
Semoga hal-hal baik akan hadir di Agustus dan hari-hari seanjutnya. tetap berpikiran positif, tetap berperilaku baik dan tetap bersandar pada-Nya dalam hal apapun.
Bismillah..
![]() |
| pasar dadakan (foto :Banjarmasin Post/Tribun News.com) |
Salah satu alternatif belanja pagi, ya ke pasar dadakan atau pasar tumpah
Disebut demikian karena memang ini bukan pasar tradisional yang memang tempatnya tetap dan dibuat oleh pemerintah daerah. Pasar dadakan atau pasar tumpah, sepertinya memang dadakan saja adanya. Waktunya juga pagi hari. Paling sekitar 2-3 jam an.jam 7an hingga jam 9 pagi.
Jam 10 atau jam 11 memang masih ada.Tapi ibarat ikan dan sayuran tuh sudah sisa-sisa aja. Kemudian beberapa pedagangnya juga sudah menghilang alias pulang. Sedangkan toko penjual sembako biasanya masih ada.Biasanya yang rumahnya memang ada di jalan tersebut.
Oh iya pasar dadakan ini biasanya letaknya ya di sebuah jalan tertentu.Pasarnya di pinggir-pinggr jalan. Sebenarnya cukup mengganggu lalu lintas, karena ya memang itu aslinya jalan umum. Banyak anak sekolah dan mereka yang bekerja yang juga lewat.Apalagi pagi hari.tapi ya nggak tau sih soal perizinannya.
![]() |
| foto : WestJavaToday.com |
Adakah yang juga pengguna aplikasi threads? Saya instal juga tapi buat baca-baca saja.
Sebenarnya tak selalu di instal aplikasi juga, kadang di uninstal lagi haha. tergantung kebutuhan saja Aplikasi ini sebenarnya milik Meta -- satu grup sama Instagram dan WA-- yang diluncurin sejak Juli 2023 alias baru 2 tahun. Penggunanya awalnya 10 jutaan, kalau sekarang sudah 115,1 juta di Juni 2025. keren juga ya.
Meskipun demikian, aku termasuk pengguna pasif alias tidak pernah posting apapun. Hanya baca-baca. Secara umum, senang sih dengan aplikasi ini. Mungkin karena basicnya bacaan alias kata-kata dari para penggunanya bukan gambar/reels /video seperti di Instagram apalagi tiktok.
Meskipun sekilas mirip aplikasi X, tetap ada bedanya. Tipe penggunanya kayaknya yang berbeda. X cenderung isu-isu yang terlihat lebih serius sedangkan threads ini cenderung pengguna yang lebih random saja. Opini aku loh ya sebagai pembacanya.
Oh iya, karena threads ini sodaraan sama IG, jadi cepat banget mempengaruhi pengguna IG buat baca-baca di threads juga. "cuplikan iklan" juga muncul terus hehe..gimana orang nggakbuka threads juga akhirnya.
Cuma ya aku belum sampai ke pengguna yang loyal.Bahkan ya itu, masih on off aplikasinya .
![]() |
| ilustrasi reuni (foto : ruangriang.co.id) |
Reuni selalu ada cerita uniknya
Baru-baru ini publik heboh soal reuni fakultas kehutanan UGM angkatan 80. Reuni yang dihadiri Jokowiyang mengaku sebgai salah satu alumninya dianggap settingan dan palsu. Kejanggalannya salah satunya, tidak saling mengenal satusama lain. Padahal reuni dimana-mana, pastilah ada yang kita kenal. Kalaupun tak ingat semuanya atau lupa karena tak seangkatan, minimal ada kawan seangkatan yang masih diingat dengan jelas hehehe
**
Cuma yang ditulis nih bukan tentang reuni pak Jokowi yang penuh pro dan kontra. tapi reuni (beneran) kampusku, FEB (dulu FE) UII yang digelar 26 Juli lalu.
Reuni ini sebenarnya sudah diumumkan jauh-jauh hari. Tepatnya beberapa bulan lalu, mungkin sekitar 6 bulan lalu. Reuni lintas angkatan di Fakultas Ekonomi. Bayarnya pun tergolong murah hanya 250 K dengan berbagai fasilitas mulai kaos reuni dan goody bag, makan pagi hingga malam sampai fasilitas tour dengan bis gratis. Pokoknya lumayan terjangkau lah biayanya .
Sayangnya karena memang alumnus dari sabang sampai merauke , tak banyak banget yang bisa hadir. Kebanyakan teman-teman yang masih di pulau Jawa yang bisa berhadir. Sedangkan yang luar pulau Jawa, beberapa ada yang bisa hadir juga namun tak banyak.
Uniknya, karena semasa kuliah dulu ikut organisasi kampus dan ada grup WA nya, teman organisasi kampus membuat booth, yang digunakan buat berjualan apa saja, buat teman-teman yang punya usaha.Booth juga sekaligus markas dan tempat bertemu teman-teman/
Mungkin karena orangnya cukup banyak dan lintas angkatan, takut bingnung kali ya teman-teman kita.
Apakah saling kenal satu dan yang lain? TENTU SAJA DONK, namanya juga reuni hehe
![]() |
| dokumentasi Ekonomika feb uii |
Oh iya, saya juga nggak datang sih. Karena keberbatasan waktu, tempat dan juga dana. Mahal eiy pesawat kalau bela-belain ke Jogja sehari saja demi reunian haha. Namun melihat foto-fotonya, dapat dipastikan acaranya rame, seru dan berkesan.
**
Yang cukup membuat saya heran, ada beberapa teman (cukup) dekat yang domisili nya Jogja kok ya nggak datang ke kampus acara reunian.
Iseng lah saya tanya kenapa. Ternyata jawabnya mengejutkan.
"Nggak pede mbak, yang lain sukses-sukses semua" jawabnya
Waaaaah iyakah? memang sih bisa dikatakan rata-rata alumnus cukup sukses dan banyak yang bekerja di perusahaan besar atau mempunyai usaha sendiri yang cukup mapan. Walau tentu saja definisi sukses sangat relatif dan hanya bisa dirasakan yang bersangkutan, tapi tetap ternyata ini menimbulkan perasaan insecure bagi beberapa teman lainnya, yang merasa kurang sukses kehidupannya.
Dan memang bukan rahasia umum lagi, reuni sedikit banyak ajang "pamer" sukses karir dan materi juga hehe..
Well, kalau kalian seperti apa, suka ikutan reuni jugakah?
![]() |
| salah satu jurnal (foto :uin antasari) |
Sejujurnya, sebelum kuliah S2, aku tidak tahu menahu soal jurnal-jurnalan ini. Apalagi sudah lama banget tidak bergaul dengan dunia akademis. Oh iya zaman aku S1 dulu, memang jurnal ini sudah ada juga.cuma saat itu juga tak ada kewajiban di kampusku, UII Yogyakarta buat publikasi di jurnal. Dans etauku jurnal hanya buat dosen-dosen saat itu.
Sampai suatu ketika, di kelas S2 semester 1, ada dosen yang menganjurkan agar makalah yang sudah dibuat dijurnalkan saja. Sejak itulah baru tahu apa itu jurnal dan segala hal berkaitan dengan publikasi jurnal hehe..
Itupun masih minim info. Apalagi di semester 1 tidak ada kewajiban untuk publikasi jurnal.jadi sifatnya hanya sunnah saja alias tidak wajib. Ya sudahlah, lebih slow..
Kemudian libur semester pertama, iseng mulai mempelajari junrl -jurnal ini. Mengirimlah beberapa makalah yang sudah ditulis selama di semester 1. Dari 4 makalah yang dikirimkan, setelah menunggu lama, akhirnya ada informasi dari dua tempat dimana artikel tersebut dijurnalkan.
Mau tahu isinya? isinya penolakan alias tidak layak buat di publish di jurnal (decline submission)
![]() |
| dokumentasi pribadi |
Ada email lainnya dengan judul yang berbeda, tapi isinya juga penolakan.Sebenarnya artikel seperti ini masih bisa dipublikasikan di jurnal lainnya, cuma belum ketemu jurnal yang pas lagi. Nantilah mau dicari yang pas..
![]() |
| dokumentasi pribadi |
Tapi ini bagus juga.,Pengelola jurnalnya ngabarin kalau artikel jurnal tidak bisa dimuat di jurnal mereka. Yang payah lagi tuh, kita sudah effort publish di jurnal mereka tapi tidak ada kepastian bahkan hingga saat ini. Ringkasnya di semester 1 semua yang di submit tidak ada yang dimuat, Hmmm..
Sampai kemudian, di semester 2, bertemu dosen dengan banyak ragam.iseng masukin salah satu artikel.Namun lagi-lagi dapat penolakan.Kali ini alasannya plagiasi terlalu tinggi. Perlu kerja keras juga ubah artikelnya lagi sampai tingkat plagiasinya minim dan kirim ke jurnal lain.
Ada lagi dosen yang MEWAJIBKAN publish jurnal. kali ini bukan sekedar optional tapi beneran mewajibkan makalah yang sudah dipresentasikan buat dijurnalkan. Akupun kemudian mulai cari-cari jurnal yang cocok dengan makalahku. Alhamdulillah ketemu jurnal yang pas. Walau bolak balik revisi , akhirnya bisa masuk juga ke jurnal A Munir vol 1/2025
![]() |
| foto : jurnal al munir |
Demikianlah sekilas cerita soal penolakan hingga publikasi jurnal.Nanti adalanjutannya lagi soal jurnal ini, mulai bayaran jurnal yang super-super banget, tingkatan indeks jurnal sampai soal skandal jurnal-jurnal ilmiah.
Semoga bermanfaat
Aku dan suami bukan tipe yang rajin banget olahraga. 1-2x seminggu berjalan kaki atau jalan cepat kurang lebih 3-4km saja buat kami sudah cukup (dan bikin lelah sudah hehe).Tapi ya, lumayan.daripada tidak sama sekali tentunya.
Dulunya aku sering olahraga pagi.Jam 6 biasanya sudah keluar dari rumah. Rata-rata sendirian saja oahraga minimal 30 menit. Suami saat itu masih malas-malasan.
Namun lama-lama suami juga tertarik ikutan olahraga. Olahraga nya cuma jalan kaki atau jalan cepat saja. Namun suami malas kalau olahraga nya seputaran rumah saja.jadilah kami mulai olahraga di tempat yang agak ramai.
Seputaran Siring, Banjarmasin, demikian warga kota menyebutnya.
Olahraga kami ini tentu saja masih tergolong ringan. Teman-teman dekat sudah olahraga dengan intensitas yang lumayan
Seorang teman bahkan sudah 8 tahun ini berolahraga rutin. Awalnya dari lari-lari seputaran rumah. Sampai akhirnya ikut komunitas lari maraton.mulai lah ber kilo-kilo larinya. Dan puncaknya sebulan lalu, ikut maraton 42km. Wow banget kan?
Latihannya juga nggak main-main. paling tidak 4-6 bulan rutin buat mencapai 42 km dengan waktu tertentu. Alhamdulillah tercapai.
Kalau kami, masih di tahap olahraga ringan aja dulu. Itupun sudah lelah hehehe..
Ayo rajin olahraga juga..
ilustrasi kuliah (foto : detik.com) Memutuskan untuk melanjutkan ke pendidikan Pascasarjana di usia yang tak lagi muda , mungkin bagi seb...