Minggu, 10 Agustus 2025

Tentang Susahnya buat Konsisten

konsisten
ilustrasi buat konsisten ( foto : Radar Tasik TV disway)

 

Konsisten ternyata kata yang mudah diucapkan (dan dituliskan) tapi sangat tidak mudah buat dilaksanakan.

Pernah ada dalam satu masa sangat konsisten berolahraga. Tiap pagi olahraga hehehe..jam 6 biasanya udah keluar dari rumah untuk olahraga minimal 39 menit. Dan itu berlangsung lama juga, berbulan-bulan. Efeknya tentu besar banget. Selain lebih bugar, pikiran juga fresh, nggak gampang galau ditambah berat badan yang sepertinya juga terjaga.Intinya hidup lebih positif..

Tapi entah kenapa, karena sejumlah kesibukan dan lain-lain, kebiasaan ini harus berakhir . Sekarang olahraga hanya 1-2x seminggu.masih mending sih masih ada, tapi ya, tetap berbeda dengan rutinitas pagi yang dulu dilakukan.

pernah juga beberapa kegiatan lain yang rutin dilakukan.Misal membaca surah tertentu di al Quran secara rutin. Akhirnya entah kenapa bisa nggak rutin lagi.

Dan banyak sekali kebiasaan baik di masa lalu, yang kalau diingat-ingat sudah tak dilakukan lagi secara rutin.

Sedih juga kadang-kadang.

***

Saat ini ada beberapa hal yang masih konsisten dilakukan. Semogalah tetap dilakukan.Apalagi hal-hal baik. Terputus dikit harus memulai dari awal  lagi kebiasaannya.

Mamang banyak sih tips-tips buat konsisten dimana-mana.

Cuma aku percaya, pada akhirnya kembali kepada diri sendiri juga mau seperti apa. Kemudian, memang perlu kemauan dan tekad yang kuat, dan mungkin perlu alasan yang tepat mengapa itu harus konsisten dilakukan.

Kalau kalian, apa hal baik yang konsisten kalian lakukan hingga saat ini?

Jumat, 08 Agustus 2025

Kuliah Bersama Anak Gen Z

 

gen z
ilustrasi genz (foto  Olenka)

Tidak terasa umur menua sudah. Kini memang masanya anak Gen Z.termasuk di bangku kuliah


Apa rasanya bergaul dengan anak gen Z semasa perkuliahan? rasanya nano-nano alias campur aduk.Kadang bisa mengikuti tapi di lain waktu , sadar umur, dan nggak bisa mengikuti aktivitas mereka hehe.

Awal masuk S2, nggak nyangka kalau 95  persen  isi kelas yang hanya 18 orang adalah anak gen Z. Sisanya 3 orang gen milenial dan 2 orang lagi gen X. Bahkan ada yang ketika aku dah lulus S1 dan mereka ternyata baru lahir hahaha, ngakaknya.

Ada juga yang aku sudah hampir menikah, mereka baru hadir ke dunia haha. Agak tidak menyangka dipertemukan dalam pertemanan dan pembelajaran bersama.

Kelas yang beragam dan penuh warna akhirnya menjadi rutinitas. Cuma yang perlu digarisbawahi dari generasi Z ini ternyata mereka sangat update dengan teknologi. Hal-hal yang tak terpikirkan oleh Gen sebelumnya, mereka miliki.

Akhirnya banyak banget belajar hal-hal baru dan untungnya bisa mengikuti juga.

Namun kelemahannya, menurut saya, mereka tidak berani buat eksplore dalam banyak hal. Eksplor ilmu dengan membaca rata-rata malas, sehingga ilmunya juga disitu-situ saja. mereka juga banyak nggak taunya tentang isu di masa lalu. Hal yang memang tidak mereka alami sendiri tapi bisa dicari infonya dengan membaca yang banyak.

Skill menulis? minus banget. Rata-rata sangat tidak sistematis dan mengandalkan pihak kedua, misal chat GPT.

Namun harus diakui dalam beberapa hal mereka jago.Misalnya merencanakan sebuah acara dan mensukseskannya haha

Demikianlah kelebihan kekurangan gen Z.

Tetapi berkuliah bersama mereka sungguh sebuah anugerah. Pelengkap banget dari kekurangan diri, sekaligus mereka belajar dari pengalaman generasi sebelumnya.

Kalau kalian termasuk Gen apa? 

Kamis, 07 Agustus 2025

Makna Dibalik Lomba

 

makna lomba
ilustrasi lomba (foto ; super radio)


Agustus, bulan kemerdekaan Indonesia, identik dengan lomba.Tapi ini bukan tentang lomba Agustusan.


Ada yang pernah ikut lomba dan kalah? Wah, barangkali, sebagian dari kalian akan mengatakan itu hal-hal biasa saja.Kekalahan dalam lomba adalah hal biasa, namanya lomba ada yang kalah dan memang. Betu-betul.

Tapi ternyata ada banyak hal yang bisa dimaknai dari sebuah lomba. Sebut saja lomba menulis.

Saya termasuk yang menyukai ikut lomba menulis. Walau terakhir menang sepertinya sudah lama juga, di Februari 2024. Tulisannya bisa dibaca disini ya. Tulisan ini menurut saya memang lumayan komprehensif. Karena proses pembuatannya juga pakai riset yang lumayan baik dan menyertakan seorang nara sumber yang memang ahli di bidangnya. Kemudian juga dipadukan dengan pengalaman pembuatan sampah yang akhirnya bisa menjadi eco enzym 

Pengalaman ikut lomba yang menarik.

Namun dibalik itu sebenarnya sudah sangat banyak lomba yang diikutin tapi tak menghasilkan kemenangan sedikitpun. Kecewa, pasti ada. Namun hidup adalah proses pembelajaran terus menerus. Gagal, ya bisa coba lagi. Kalau belum mau mencoba lagi ya tidak masalah juga. Yang penting tanamkan buat terus belajar,minimal belajar dari mereka yang menang, dimana keuanggulan mereka. Apa kelebihannya.

**
Jadi, buat saya pribadi memang lomba-lomba menimbulkan makna tersendiri. Lomba menulis misalnya mengajarkan banyak hal. Sebelum dituangkan dalam sebuah tulisan, tentulah perlu riset terlebih dahulu. Riset tema dan ide apa yang ingin diangkat, kemudian ada proses pencarian data atau penggalian pengalaman pribadi buat dituliskan.

Walau kalah banyak hal ternyata yang dipelajari.

Dari ikut lomba, kita ternyata juga belajar untuk tidak mudah menyerah dan selalu ikhlas dengan keputusan-Nya (buat menang atau kalah)

Adakah yang suka ikut lomba juga? lomba apa? Apa makna yang ditemukan dibalik lomba? sharin pengalaman ya
Semoga bermanfaat

Senin, 04 Agustus 2025

Decluttering Baju dan Cara Sederhana Ikut Jaga Bumi

 

decluttering
sumber foto : viva banyuwangi

Sejak tahu baju atau pakaian menyumbang limbah yang tidak sedikit, jadi lebih berhati-hati.


Baju ternyata menyumbang limbah. Salah satunya, karena sangat sulit diurai oleh tanah.jadi ibaratnya, kalau kalian buang sampah baju di tanah, nah itu ribuan tahun juga tidak akan terurai. alias susah terurai. Apalagi untuk bahan-bahan tertentu. makin susah terurai.

bahkan baju yang dicuci di sungai ternyata juga menyebar microplastik di air. Wah, padahal dari jaman dahulu kala sering banget liat masyarakat mencuci baju di sungai. Ternyata bukan hanya sabun-sabunnya yang mencemari air tetapi pakaian nya juga, menyebar microplastik.

Katany sih demikian, cuman detailnya belum memperlajari lagi. 

Nah, lalu bagaimana dengan baju-baju yang sudah tidak layak, bukannya harus di decluttering alias menyingkirkan baju yang tidak terpakai di rumah?

Baru kemarin, aku mulai memilai-milah baju si bungsu. Lemari soalnya sangat terbatas, jadinya hanya baju yang terpakai dan penting yang diisi  ke lemari. Sisanya seperti apa?

Agak membingungkan juga aslinya sih.  Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan:

# Diberikan ke tetangga, saudara dan mereka yang membutuhkan

Kumpulkan terlebih dahulu baju-baju anak yang sudah kecil. Dikemanakan? Bila masih bagus banget bisa diberikan ke saudara, tetangga atau siapa saja yang membutuhkan. Aku kira sih kalau bajunya masih bagus dan layak, yang menerima bakalan senang juga/

Beberapa baju anakku kemarin aku kasih ke tetangga. Ada lagi beberapa yang masih disimpan untuk dicarikan siapa pemilik yang  baru nantinya.Mungkin anak tetangga yang lain.

# Dijual preloved

Aku pernah melakukan hal ini.Dan ada saja sebenarnya pembelinya. Dulu melalui OLX. Kemudian  melalui grup-grup preloved di fb, hasilnya juga lumayan walau agak lambat juga prosesnya.

# Dimanfaatkan buat hal lain  

Ini bagus juga buat mereka-mereka yang kreatif ya. Baju-baju bekas diolah lagi buat jadi seprai, taplak meja dll nya

# Didonasikan

Cara ini bagus juga, aju-baju masih layak dikirim ke lembaga donasi baju. Sudah banyak di berbagai daerah. Misalnya @donasibarang untuk jabodetabek ya.

Bagaimana dengan baju-baju yang bagus banget juga nggak, namun terlalu jelek juga nggak.Biasanya kalau aku akan dikumpulkan dulu.Bila sudah agak banyak, aku karduskan dan diberikan ke tukang sampah atau pemulung. Semoga bisa dipilah lagi sama mereka-mereka mana yang masig bisa digunakan.

jadi masih tertarik menambah koleksi baju di lemarimu?


Sabtu, 02 Agustus 2025

Tanaman Cabai

 

cara menanam cabe
dokumentasi pribadi

Tanaman cabai (cabe), aku rasa tanaman paling gampang tumbuh dan semua orang harusnya bisa menanamnya sih. 


kalian tim harus ada sambel kalau makan atau tim santai saja? Kalau di rumahku, sambal bisa dikatakan hidangan wajib. Apapun makanan, sayur dan lauk yang disajikan, biasanya akan ada cobek kecil berisi sambal buat tambahannya.

Sambalnya juga macam-macam jenis. Kadang sambal terasi, tentu memakai terasi dengan tambahan bawang merah dan cabe keriting plus cabe rawit (kadang cabe besar) plus tomat yang sudah digoreng sebentar. Kemudian ulek bersama garam juga dan terasi. Terasinya sudah dibakar ya.Bukan terasi mentah.

Sambal ini lumayan favorit. Cuma buat anak-anak kadang kurang suka karena ada campuran terasinya.

Lain waktu, yang dibuat adalah sambal bawang. Ini bahannya hanya garam, bawang putih dan cabai. Cabainya biasanya campuran  cabe rawit, cabai keriting juga yang digoreng bersama bawang putih. Kalau ada tomat boleh goreng juga sebentar saja. kemudian di ulek.  

Bila sudah lunak semuanya tinggal siram minyak panas. Mantap. nah sambal jenis ini disukai semua kalangan di rumah.

Kadang inovasi lain membuat sambal dabu-dabu. Semua bahan sukup diiris-iris saja. Bawang merah putih, bawang merah, cabe dan tomat. Udah beres diiris dan dikasih per garam an, tinggal siram minyak panas. Ini juga oke sih.

Intinya sih sambal macam-macam jenis, seringkali dicoba hehe

**

Isu cabe mahal kadang merepotkan juga. Untungnya, dibelakang rumah ada tanah dengan tanaman pohon-pohon buah. Mulai mangga, pisang, sawo, jeruk. Campur-campur pokoknya. Nah di sela-selanya, akdang tinggal lempar cabai-cabai sisa pembuatan sambal. Dijamin tumbuh dengan baik. Padahal tanpa disiram-siram serius .

Sebagian lagi sisa cabai aku masukin di pot-pot. Kebetulan banyak pot -pot kecil yang biasa aku isiin ampas kopi . Jadi, kalau udah minum kopi tuh ada ampasnya kan. Nah itu dikumpulin buat di tuang ke pot-pot. Dicampur dengan sedikit tanah-tanah saja dan twinggg...sudah bisa jadi area tanam buat bibit-bibit cabai yang bertumbuh dengan baik.

Oh iya bibit cabainya, ya dari sisa-sisa cabai pembuatan sambal tadi juga.

Btw, tentu di rumah tidak full pakai cabai kebun sendiri ya. Seringnya ya masih beli di tukang sayur atau di pasar dadakan juga hehe. Kadang beli cabai 2 ribu, 3 ribu, 5 ribu bahkan 10 ribu kalau harga cabai sedang mahal.

oh iya, pohon cabai kayaknya berbuah 2-3 panen ya. Setelah itu bakalan mati sih. Tapi nggak apa-apa.sekali berbuah bakalan lebat banget. 

Ayo menanam cabai rumahan juga... 

Jumat, 01 Agustus 2025

Agustus dan Alur Hidup

welcome agustus
foto : bola.com

 Membiarkan hidup mengalir begitu saja...hmmm, rasanya bukan saatnya lagi.


Welcome Agustus. Tak terasa hidup sudah mencapai 2025 di bulan Agustus.melewati lebih dari setengah tahun di bulan ini. Kalau ditanyakan apa pencapaian, ya sangat susah ternyata menjawabnya.

Berbagai tantangan , rintangan, masalah yang hadir di tahun ini, cukup banyak menguras energi. Walau kata orang, ada saatnya nanti, akan indah pada saatnya, hmm..tetap saja meresahkan. Apalagi ketika titik terang tak juga kelihatan hingga saat ini.

Mengeluh? Bukan. Ini hanya semacam refleksi saja. Udah Agustus alias bulan kedelapan di tahun ini dengan segala ceritanya !!

**

Membiarkan hidup mengalir apa adanya, bukan sebuah jawaban.Hidup tetap harus diupayakan buat mendapatkan hal yang terbaik.

Diupayakan meraih hasil yang baik, sejauh yang kita bisa dan kita mampu. Soal hasil, tentu saja Allah penih kuasaNya. Manusia, diberi kemampuan berpikir, agar mampu mengupayakan apa jalan terbaik, untuk setiap persoalan kehidupan.

Kalau jalan itu masih juga buntu, mungkin memang perlu dievaluasi,  Kesalahannya ada di titik mana, di jalan yang mana atau memang belum optimal diusahakan?

**

Semoga hal-hal baik akan hadir di Agustus dan hari-hari seanjutnya. tetap berpikiran positif, tetap berperilaku baik dan tetap bersandar pada-Nya dalam hal apapun.

Bismillah..   

Kamis, 31 Juli 2025

Tidak Sampai Sepuluh Ribu

 

pasar dadakan
pasar dadakan (foto :Banjarmasin Post/Tribun News.com)

Salah satu alternatif belanja pagi, ya ke pasar dadakan atau pasar tumpah

Disebut demikian karena memang ini bukan pasar tradisional yang memang tempatnya tetap dan dibuat oleh pemerintah daerah. Pasar dadakan atau pasar tumpah, sepertinya memang dadakan saja adanya. Waktunya juga pagi hari. Paling sekitar 2-3 jam an.jam 7an hingga jam 9 pagi.

Jam 10 atau jam 11 memang masih ada.Tapi ibarat ikan dan sayuran tuh sudah sisa-sisa aja. Kemudian beberapa pedagangnya juga sudah menghilang alias pulang. Sedangkan toko penjual sembako biasanya masih ada.Biasanya yang rumahnya memang ada di jalan tersebut.

Oh iya pasar dadakan ini biasanya letaknya ya di sebuah jalan tertentu.Pasarnya di pinggir-pinggr jalan. Sebenarnya cukup mengganggu lalu lintas, karena ya memang itu aslinya jalan umum. Banyak anak sekolah dan mereka yang bekerja yang juga lewat.Apalagi pagi hari.tapi ya nggak tau sih soal perizinannya. 

Sepuluh Ribu

Pagi ini tadi ke pasar dadakan usai mengantar anak sekolah. Karena anak masuk jam 7.30 wita dan 7.15an sudah sampai di sekolah, jadilah ke pasar dadakannya agak pago.

Sekalian arah ke rumah.

Kadang ke pasar tradisional biasa juga cuma ya tergantung apa yang maudibeli juga.kalau belinya sedikit saja mending ke pasar dadakan aja. Lagian umayan lengkap juga.Hampir semua kebutuhan ada di pasar ini/

Aku menghentikan motor di tempat startegis. Bukan tempat parkir, hanya pinggir jalan saja.Menuju tukang sayur (bukan langganan).Karena ya memang tak punya langganan sih di pasar dadakan ini.

Membeli touge dan wortel 4 ribu saja, bahan buat tahu isi. Tambah beli cabe keriting 2 ribu saja. Nggak banyak tentunya. Mengingat harga cabe keriting di pasaran Banjarmasin saat ini adalah 50 rb sekilonya. Wajar lah kalau 2 ribunya sedikit banget hahahah.

" Apalagi. Masih 6 ribu, belum sampai 10 ribu" ujar Paman penjualnya. Becanda tentunya.
"Itu aja Man. buat beli yang lain lagi" jawabku serius

Iya banget. Belanjanya nggak nyampai 10 ribu 

Aku melanjutkan perjalanan mencari bahan lain yang dibutuhkan. Ketemu ikan tongkol seharga 15 rb seekor (dibersihkan dan dibagi jadi 4 potong sama pamannya) plus nyari penjual tahu pong. Tahu seharga 500 an jadi ambil sepuluh buah 5rb saja.

Nah itu aja yang dibeli di pasar dadakan pagi ini. Totalnya 26 rb aja. Rencananya tongkol mau dieksekusi jadi tongkol masak pedes dan mungkin akan membuat tahu isi buat takjil buka puasa juga. Wuihh..

Ada yang sudah belanja juga pagi ini?  




Rabu, 30 Juli 2025

Threads dan Oversharing

 

aplikasi threads
foto : WestJavaToday.com

Adakah yang juga pengguna aplikasi threads? Saya instal juga tapi buat baca-baca saja.


Sebenarnya tak selalu di instal aplikasi juga, kadang di uninstal lagi haha. tergantung kebutuhan saja Aplikasi ini sebenarnya milik Meta -- satu grup sama Instagram dan WA-- yang diluncurin sejak Juli 2023 alias baru 2 tahun. Penggunanya awalnya 10 jutaan, kalau sekarang sudah 115,1 juta di Juni 2025. keren juga ya.

Meskipun demikian, aku termasuk pengguna pasif alias tidak pernah posting apapun. Hanya baca-baca. Secara umum, senang sih dengan aplikasi ini. Mungkin karena basicnya bacaan alias kata-kata dari para penggunanya bukan gambar/reels /video seperti di Instagram apalagi tiktok.

Meskipun sekilas mirip aplikasi X, tetap ada bedanya. Tipe penggunanya kayaknya yang berbeda. X cenderung isu-isu yang terlihat lebih serius sedangkan threads ini cenderung pengguna yang lebih random saja. Opini aku loh ya sebagai pembacanya.

Oh iya, karena threads ini sodaraan sama IG, jadi cepat banget mempengaruhi pengguna IG buat baca-baca di threads juga. "cuplikan iklan" juga muncul terus hehe..gimana orang nggakbuka threads juga akhirnya.

Cuma ya aku belum sampai ke pengguna yang loyal.Bahkan ya itu, masih on off aplikasinya . 

OVERSHARING

Satu lagi nih yang aku perhatikan dari pengguna threads.kebanyaka bukan hanya sharing tapi sudah oversharing (berbagi cerita berlebihan). Tak heran kalau di aplikasi ini orang dengan santainya bercerita tentang rumah tangganya, hubungan keluarga dan lainnya.

Baru-baru ini, ada seorang istri yang bercerita penghasilan suaminya 73 atau 75 juta, dengan pengeluaran bulanan mereka 40 juta dan ngasih ortu suami 1 juta. dan gongnya, istri dikasih jajan per bulan 1 juta saja.sisanya di pegang sang suami.

Kemudian ada tambahan curhatan. Sang suami ternyata juga ketahuan berselingkuh. Kasus si ibu mendapat tanggapan yang luas dari pengguna threads tentunya. Rata-rata ya mengusulkan buat segera run saja alias bercerai.Kurang tahu lagi sih gimana tanggapan si ibu setelah dinasehati netizen hehe

Cuma ya aku memandangnya kayaknya oversharing saja.Padahal masalah kayak gitu harusnya bisa dipikirkan sendiri dan sudah jelas apa solusinya. Artinya yang bersangkutan sudah punya solusi karena dia yang tahu persis permasalahannya/

Atau buat orang-orang sekarang sudah biasa kah menceritakan apa-apa yang seharusnya jadi ranah privat, di medsos atau tempat umum?

Bisa jadi sih sudah biasa dan dianggap hal biasa saja.Cuma kalau aku tetap team jadul, nggak semua harus di sharing ke orang lain kecuali mungkin orang yang sangat dekat ya.Itupun masih pilah pilih juga.

Bagaimana dengan kalian, apa yang biasanya cerita yang bisa di share ke luar juga? 







Selasa, 29 Juli 2025

Sisi Lain Reuni

 

reuni
ilustrasi reuni (foto : ruangriang.co.id)

Reuni selalu ada cerita uniknya


Baru-baru ini publik heboh soal reuni fakultas kehutanan UGM angkatan 80. Reuni yang dihadiri Jokowiyang mengaku sebgai salah satu alumninya dianggap settingan dan palsu. Kejanggalannya salah satunya, tidak saling mengenal satusama lain. Padahal reuni dimana-mana, pastilah ada yang kita kenal. Kalaupun tak ingat semuanya atau lupa karena tak seangkatan, minimal ada kawan seangkatan yang masih diingat dengan jelas hehehe

**

Cuma yang ditulis nih bukan tentang reuni pak Jokowi yang penuh pro dan kontra. tapi reuni (beneran) kampusku, FEB (dulu FE) UII yang digelar 26 Juli lalu.

Reuni ini sebenarnya sudah diumumkan jauh-jauh hari. Tepatnya beberapa bulan lalu, mungkin sekitar 6 bulan lalu. Reuni lintas angkatan di Fakultas Ekonomi. Bayarnya pun tergolong murah hanya 250 K dengan berbagai fasilitas mulai kaos reuni dan goody bag, makan pagi hingga malam sampai fasilitas tour dengan bis gratis. Pokoknya lumayan terjangkau lah biayanya .

Sayangnya karena memang alumnus dari sabang sampai merauke , tak banyak banget yang bisa hadir. Kebanyakan teman-teman yang masih di pulau Jawa yang bisa berhadir. Sedangkan yang luar pulau Jawa, beberapa ada yang bisa hadir juga namun tak banyak.

Uniknya, karena semasa kuliah dulu ikut organisasi kampus dan ada grup WA nya, teman organisasi kampus membuat booth, yang digunakan buat berjualan apa saja, buat teman-teman yang punya usaha.Booth juga sekaligus markas dan tempat bertemu teman-teman/

Mungkin karena orangnya cukup banyak dan lintas angkatan, takut bingnung kali ya teman-teman kita.

Apakah saling kenal satu dan yang lain? TENTU SAJA DONK, namanya juga reuni hehe

reuni uii
dokumentasi Ekonomika feb uii

Oh iya, saya juga nggak datang sih. Karena keberbatasan waktu, tempat dan juga dana. Mahal eiy pesawat kalau bela-belain ke Jogja sehari saja demi reunian haha. Namun melihat foto-fotonya, dapat dipastikan acaranya rame, seru dan berkesan.

**

 Yang cukup membuat saya heran, ada beberapa teman (cukup) dekat yang domisili nya Jogja kok ya nggak datang ke kampus acara reunian.

Iseng lah saya tanya kenapa. Ternyata jawabnya mengejutkan.

"Nggak pede mbak, yang lain sukses-sukses semua" jawabnya 

Waaaaah iyakah? memang sih bisa dikatakan rata-rata alumnus cukup sukses dan banyak yang bekerja di perusahaan besar atau mempunyai usaha sendiri yang cukup mapan. Walau tentu saja definisi sukses sangat relatif dan hanya bisa dirasakan yang bersangkutan, tapi tetap ternyata ini menimbulkan perasaan insecure bagi beberapa teman lainnya, yang merasa kurang sukses kehidupannya.

Dan memang bukan rahasia umum lagi, reuni sedikit banyak ajang "pamer" sukses karir dan materi juga hehe..

Well, kalau kalian seperti apa, suka ikutan reuni jugakah? 

   

Lama Tak Menulis

foto : liputan6.com   Lama tak menulis, bukan berarti sibuk apalagi malas Cuma kadang sepeti kehilangan keinginan buat menulis. Tidak ketemu...