![]() |
| ilustrasi kuliah (foto : detik.com) |
Memutuskan untuk melanjutkan ke pendidikan Pascasarjana di usia yang tak lagi muda, mungkin bagi sebagian orang bukan pilihan yang menarik. Tidak demikian denganku. Ketika setahun yang memutuskan melanjutkan pendidikan lagi, aku sebenarnya tak memiliki keraguan.
Yang ragu justru suami. Salah satu
pertimbangannya anak pertama kami juga sedang melanjutkan studi S1nya. Otomatis
akan ada dua pengeluaran besar yang akan ditanggung di tiap semesternya.
Namun akhirnya,
jalanku buat melanjutkan S2 lumayan mulus. Apalagi aku mengambil S2 hanya di
kota tempat tinggal kami dan memilih kampus negeri dekat rumah. Selemparan batu, kalau kata kawan-kawan yang bisa nongkrong di rumah.
Kampus ini memang sengaja aku pilih, selain alasan dekat dengan rumah dan bisa ditempuh bahkan dengan berjalan kaki saja, biayanya juga lumayan terjangkau bila dibanding kampus negeri atau swasta di kota kami.
Alasan lainnya ya memang ada
jurusan yang aku senangi dan ditawarkan kampus ini. Walaupun sekilas terlihat
tidak linier dengan S1-ku. Tapi inshaAllah masih sedikit nyambung.
Tetapi dibalik
semua alasan tersebut, ada alasan dasar mengapa aku bersikeras mengambil dan
melanjutkan kuliah. Aku sesungguhnya, ingin mewujudkan mimpi abahku, demikian
kami memanggilnya, yang tak pernah
kesampaian sampai akhir hayatnya.
**
Melukiskan
abahku, yang sudah 24 tahun meninggalkan kami tidaklah sulit bagiku. Mengapa?
Karena ketika beliau berpulang, usia si anak pertama ini tak lagi kecil. Aku
sudah 23 tahun saat itu dan baru memulai tiga bulan masa percobaan di kerja
pertamaku usai lulus kuliah.
Masih terlukis
jelas, bangga sekaligus khawatirnya abahku ketika aku mengabarkan berhasil
mendapatkan kerja di Jakarta. Kota yang barangkali tak pernah beliau pikirkan
sebagai tempat kerja, apalagi bagi anak perempuannya.
Beliau dulunya
seorang dosen. Dosen di tempatku meneruskan S2 saat ini. Nah, tapi jangan
bayangin dosen zaman dulu dan sekarang. Dari segi pendidikan saja sudah sangat
berbeda. Dosen sekarang minimal S2 bahkan banyak kampus yang mensyaratkan
minimal sudah S3 buat jadi dosen. Abahku hanya lulusan S1 dan saat meninggal
memang sedang persiapan mau melanjutkan ke jenjang S2nya.
Itu baru dari sisi pendidikan. Dari sisi gaya hidup tentu juga sangat berbeda. Dosen zaman dulu, seperti abahku dan beberapa dosen senior saat ini, sangat terikat dengan yang namanya buku fisik dan kutu buku.
Nggak heran, hingga saat inipun
di rumah banyak kitab klasik dan buku peninggalan beliau.Sedangkan dosen saat
ini banyak bergulat dengan buku digital, pdf jurnal dan sejenisnya. Entah
mengapa terasa berbeda. Belum lagi informasi yang diperoleh tidak melulu dari
buku tapi bisa dari media sosial dan media lainnya. Terlihat lebih kaya
informasi namun kadang dangkal dalam pemahamannya.
Di balik pekerjaan dosen dan kampus, kehidupan sehari-hari abahku biasa saja. Bisa dikatakan beliau pribadi yang sangat rajin beribadah dan itu menular ke istri dan anak-anaknya.
Hal lain yang berkesan barangkali dalam kehidupan rumah
tangga.Bahkan menurut pengakuan ibuku, beliau hampir tak pernah bertengkar
dengan abah selama menjalani kehidupan berumah tangga. Abah juga sangat ringan
tangan membantu pekerjaan rumah tangga hingga ke pasar. Mungkin ini juga yang membuat ibuku nyaman juga menjalani
hidup.
Kehidupan yang
bisa dikatakan ideal menjadi panutan kami, anak-anaknya menjalani kehidupan
saat ini. Sayangnya memang beliau tidak bisa menyertai kami dalam waktu yang
cukup lama. Bahkan cita-cita beliau untuk lanjut S2 juga belum sempat terwujud.
Dan inilah yang sedang aku upayakan.
**
Tentu aku bukan peramal masa depan. Tidak pernah juga tahu apa yang akan terjadi esok hari. Termasuk soal jalan berliku yang mungkin masih panjang dalam meraih gelar di pendidikan S2 ini, bahkan bisa jadi kelak di S3.
Tetapi Insha Allah, apa yang
kita niatkan itulah yang akan kita raih. Semoga cita-cita ini terwujud, bukan
hanya dalam rangka mewujudkan mimpiku, tapi juga meneruskan mimpi seorang ayah
yang belum sempat terwujud.
dan kini sudah semester 3, otw lulus S2 ya, semoga !!!

